Sintesis Mitomycin


Mitomycin adalah obat antikanker (sitotoksik).  Mitomisin adalah famili aziridin -mengandung produk alami yang diisolasi dari streptomyces caespitosus atau streptomyces lavendulae. Mereka termasuk mitomisin A , mitomisin B, dan mitomisin C. Bila nama mitomycin terjadi sendiri, biasanya mengacu pada mitomycin C. Ini adalah nama nonproprietary internasional untuk mitomycin C. Mitomycin C merupakan komponen penting dari kombinasi kemoterapi payudara, paru-paru, dan kanker prostat. Selain memiliki aktivitas antitumor,  Mitomycin C merupakan penyambung silang DNA yang kuat.

Sintesis Total Senyawa Mitomycin

Senyawa mitomycin dapat disintesis menggunakan prekursor sederhana yaitu orto-dimetoksi toluene atau disebut dengan menggunakan pendekatan kishi. Mekanisme reaksi pendekatan kishi senyawa mitomycin adalah sebagai berikut :





1. Pembentukan senyawa intermediet aromatik




 Mekanisme Reaksi dari Reaksi diatas adalah sebagai berikut:




Tahap I:
Pada tahap ini, senyawa orto-dimetoksitoluene direaksikan dengan dikloro-metoksi metana, karena gugus metoksi pada senyawa orto-dimetoksitoluene merupakan pengarah orto-para, maka gugus Clqdari dikloro-metoksimetana akan tersubstitusi pada posisi orto.  Dikloro-metoksimetana sebagai reagen sedangkan TiCLsebagai katalis. TiClmerupakan katalis asam karena mengikat 4 atom Cl. Selanjutnya Cl akan lepas akibat adanya katalis TiCl4 sehingga menyebabkan O menjadi rangkap dan akan mendesak metil untuk lepas dan akhirnya  terbentuk aldehid. Gugus H pada  molekuk berasal dari metana.

Tahap II




 



Pada tahap ini mCPBA (metacloroperoksibenzoit acid) berfungsi sebagai reagen. Reagen ini sangat mudah menjadi radikal yang terlihat seperti gambar diatas. Karna berikatan dengan suatu radikal, menyebabkan senyawa yang terbentuk  juga menjadi radikal.


Kemudian radikal-radikal yang terbentuk akan bereaksi membentuk senyawa berikut ini :






Tahap III

Pada tahap ini NaOMe berperan sebagai reagen, sinton negatif dari Oksigen pada gugu metoksi Na-OMe menyerang atom C sehingga mengalami delakolisasi dan membuat ikatan rangkap hilang. Ini menyebabkan O memiliki elektron bebas dan menyerang Na. Molekul yang terbentuk seperti yang terlihat pada gambar diatas. Kemudian direaksikan dengan reagen yang kedua yaitu reagen MeOH sehingga terbentuk senyawa ester dan setelah itu direaksikan dengan air untuk menghidrolisis ester dan menghasilkan gugus hidroksi atau senyawa orto-dimetoksi meta-hidroksitoluene. 

Tahap IV

Pada tahap ini molekul yang terbentuk mengalami reaksi substitusi elektrofilik dari 3-bromo-1-propena, H yang terikat pada gugus hidroksil berikatan dengan Brsehingga propena tersubstitusi pada O. 
  
Tahap V

Pada tahap ini terjadi delokalisasi sehingga terbentuk keton. Kemudian molekul tersebut direduksi dan menghasilkan senyawa 2,6-dimetoksi-3-hidroksi-4-alil-toluena. Setelah terbentuk senyawa tersebut  terjadi reaksi intermediet sebagai berikut: 

Tahap VI dan VII



Zn digunakan sebagai reduktor. Sehingga gugus keton direduksi dan membentuk gugus hidroksi.

Tahap VIII

Pada tahap ini,  BnBr digunakan sebagai gugus pelindung, K2CO3 digunakan sebagai katalis sedangkan DME/DMF digunakan sebagai pelarut.  N-benzilamin (Bn) merupakan gugus pelindung pada hidroksi. 

Tahap IX
Pada tahap ini terbentuk epoksida dari dioksan

Tahap X
Pada tahap ini, cincin dari epoksida yang telah terbentuk membuka dan disubstitusi oleh CH3CN sehingga atom O kekurangan elektron. Kemudian molekul ditambahkan CrO3- sehingga menghasilkan gugus keton. 
2. Pembentukan Cincin Medium
Tahap I
Terjadi reaksi substitusi –OMe.
Tahap II 
CN direduksi oleh LAH menjadi NH2
Tahap III 
Gugus pelindung Bn dihilangkan dengan menggunakan katalis Pd, karbon digunakan untuk menyerap air sedangkan metanol digunakan agar suasana menjadi asam. 
Tahap IV
Pada tahap ini, senyawa yang diperoleh dioksidasi menggunakan metanol sebagai pelarut. 

3. Siklisasi transannular
Pada tahap ini, cincin siklik baru dari gugus NH terbentuk dengan melalui 2 jalur reaksi, yang pertama menggunakan MeOH dan SiO2 dan yang kedua adalah menggunakan gugus S-Me dan Et3N.  
Mekanisme reaksi jalur pertama:
 

Sumber:
https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Mitomycins&prev=search
http://dokumen.tips/documents/sintesis-senyawa-organik.html
https://inaoncologypharmacist.wordpress.com/2014/01/24/perbedaan-masing-masing-obat-kemoterapi/
https://www.princeton.edu/~orggroup/supergroup_pdf/Mitomycins.ppt



Komentar

  1. pada pembentukan senyawa intermediet aromatik digunakan mCPBA sebagai reagen. bagaimana sifat dari reagen tsb dalam reaksi sintesis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mCPBA (metacloroperoksibenzoit acid) berfungsi sebagai reagen. Reagen ini sangat mudah menjadi radikal yang terlihat seperti gambar diatas. Karna berikatan dengan suatu radikal, menyebabkan senyawa yang terbentuk juga menjadi radikal.

      Hapus
  2. bagaimana perbedaan mytomicin C dengan mytomicin yang lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perbedannya adalah posisi sterik gugus metilnya yang menghadap depan dan menghadap belakang

      Hapus
  3. bagaimana prinsip dari pendekatan kishi itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pendekatan kishi yaitu dimana pada pendekatan kishi ini, menyatakan bahwa mitomycin dapat disintesis menggunakan precursor sederhana awalnya orto-dimetoksi toluene.

      Hapus
  4. Dimanakah kita bisa mendapatkan mitomycin ini? Harganya kisaran berapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mitomisin adalah famili aziridin -mengandung produk alami yang diisolasi dari streptomyces caespitosus atau streptomyces lavendulae.

      Hapus
  5. kenapa Mitomycin C dapat menyambung silang DNA dengan kuat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena Mitomycin C bekerja dengan menempel sel kanker DNA (yang kode genetik sel) bersama-sama sehingga tidak bisa datang terpisah lagi. Sel tidak dapat membagi sehingga kanker tidak bisa tumbuh. mitomycin C yang menghambat DNA dan RNA sintesis oleh menyebabkan silang DNA. Hal ini efektif terhadap kanker payudara, paru-paru, leher rahim, kandung kemih, dan saluran pencernaan

      Hapus
  6. Dalam sintesis mitomisin prekursor apa yang digunakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mitomycin ini dapat disintesis menggunakan precursor sederhana awalnya orto-dimetoksi toluene.

      Hapus
  7. Bagaimana kefektifan mitomycin C ini terhapap sel kanker ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena Mitomycin C bekerja dengan menempel sel kanker DNA (yang kode genetik sel) bersama-sama sehingga tidak bisa datang terpisah lagi. Sel tidak dapat membagi sehingga kanker tidak bisa tumbuh. mitomycin C yang menghambat DNA dan RNA sintesis oleh menyebabkan silang DNA. Hal ini efektif terhadap kanker payudara, paru-paru, leher rahim, kandung kemih, dan saluran pencernaan tetapi karena toksisitasnya terutama digunakan untuk pengobatan paliatif pasien yang belum menanggapi pengobatan lain.

      Hapus
  8. apa keunggulan mytomicin C dibandingkan dengan mytomicin yang lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mitomycin ini aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif gram dan juga menunjukkan aktivitas yang luas terhadap sel tumor. Mitomycin C telah terbukti menjadi lebih kuat dan merupakan agen antitumor banyak diresepkan. molekul-molekul ini mengerahkan aktivitas biologis mereka yang kuat dengan silang untai DNA

      Hapus
  9. Bagaimana peebedaan reagen metanol dan SiO2 pada siklisasi Transnular ya? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahap ini merupakan suatu reaksi untuk membentuk cincin siklik baru dari gugus NH dengan menggunakan 2 cara yaitu yang pertama dapat digunakan MeOH dan SiO2 dan cara yang kedua dengan gugus S-Me dan Et3N

      Hapus
  10. bagaimana perbedaan aplikasi antara mitomycins A dan C? Tolong jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perbedannya adalah posisi sterik gugus metilnya yang menghadap depan dan menghadap belakang

      Hapus
  11. Apakah fungsi TiCl4 ?

    BalasHapus
  12. Bagaimana kestabilan mytomicin C dan A

    BalasHapus
  13. Kenapa ada tahapan pembentukan cincin medium? Bagaimna bisa terjadi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer